Langsung ke konten utama

Lulus CPNS, Habis Biaya Berapa?

Biaya CPNS
Menjadi CPNS tidak banyak mengeluarkan biaya. Adapun besaran biaya yang konon sangat fantastis, itu hanyalah rumor yang terkadang digunakan oleh kalangan tertentu, untuk mengambil keuntungan pribadi.

Memang, ada beberapa biaya yang harus dikeluarkan oleh kita, dalam melalui proses pendaftaran sampai dinyatakan lolos seleksi dan menerima SK atau bekerja. Biaya ini digunakan untuk melengkapi berbagai persyaratan yang harus dilengkapi, mengumpulkan dan menggandakan berkas, memeriksa kesehatan dan narkoba, serta menerbitkan berbagai administrasi yang disyaratkan. 

Bagi yang melamar di daerah yang jauh dari tempat tinggal asal, tentu ada biaya akomodasi yang harus dikeluarkan.

Baik, pada tulisan ini saya akan bercerita mengenai biaya yang dikeluarkan, bedasarkan pengalaman  yang saya alami, selama proses pendaftaran sampai dinyatakan lolos seleksi dan bekerja. Saya lolos seleksi CPNS pada tahun 2014. Pengalaman proses kelulusan saya bisa dibaca dalam tulisan ini. Adapun istri saya lolos seleksi CPNS pada tahun 2018, cerita mengenai perjalanan kelulusannya bisa dibaca di tulisan ini.

Biaya yang dikeluarkan pada saat saya lolos ada sedikit perbedaan dengan yang dialami oleh istri saya. Biaya yang paling mencolok perbedaannya ada dalam biaya pemberkasan. Pengalaman istri saya, bisa disaksikan dalam video berikut:




Sesaat setelah diumumkan lulus tes CPNS, banyak orang bertanya. Secara umum pertanyaan tersebut mengerucut pada besarnya biaya yang sudah dikeluarkan, pihak-pihak yang dijadikan penolong serta tips-tips agar bisa terpilih atau lulus tes.

Di daerah tempat saya tinggal, menjadi PNS masih sangat jarang. Sehingga, kabar kelulusan seseorang sangat menyita perhatian warga, dalam istilah sekarang mungkin bisa disebut viral. Nama orang yang berhasil lulus jadi buah bibir. Di berbagai tempat perkumpulan warga, selalu hadir sebagai trending topic. Komentar pun bermacam-macam. Ada yang positif, tak ketinggalan komentar kurang menyenangkan.

Pada tulisan ini, saya akan berusaha menjawab tentang berapa besar biaya yang dikeluarkan dari proses pendaftaran sampai dinyatakan lulus dan bekerja. Ini penting untuk dijelaskan, karena opini yang beredar di masyarakat, untuk menjadi pegawai negeri harus mengeluarkan uang ratusan juta. Bahkan, ada warga yang tinggal di dekat tempat saya bekerja, bertanya begini, “Sampai lulus, habis berapa, Pa? Kemarin anak tetangga saya bayar sekian ratus juta, tapi tidak jadi, karena ada yang bayar lebih besar.”

Jujur, saya berhasil lulus tes CPNS dengan biaya yang tidak besar. Tak ada sogokan dan uang pelicin seperti yang biasa beredar di tengah masyarakat. Saya berkeyakinan bahwa menjadi PNS, sebenarnya tidak memerlukan hal-hal yang seperti itu. Besaran biaya yang konon sangat fantastis, itu hanyalah rumor yang terkadang digunakan oleh kalangan tertentu, untuk mengambil keuntungan pribadi.

Kalau ditanya biaya, tentu saja ada. Pertama, kita akan mengeluarkan biaya untuk melakukan pendaftaran. Setidaknya, kita harus memiliki kuota internet atau membayar warnet, untuk bisa mengakses situs panitia dan melakukan registrasi awal. Setelah itu, karena masih menggunakan berkas fisik, saya mengeluarkan biaya untuk menggandakan berkas dan biaya perjalanan untuk melagalisir. Berkas yang dikirim saat itu terdiri dari ijazah pendidikan terakhir yang sesuai dengan sayarat dari formasi yang dilamar dan dilegalisir lembaga pendidikannya; berkas kependudukan seperti akta lahir, KTP dan kartu keluarga yang dilegalisir oleh disdukcapil; pas foto terbaru; serta surat lamaran bermaterai 6.000. Jika diakumulasikan, biaya tahap ini sekitar Rp. 200.000.
Setelah terkumpul, berkas dikirim melalui kantor pos. Biayanya Rp. 17.500, untuk mengirim berkas dan menerima surat balasan dari panitia.

Pada tahap selanjutnya, kita tinggal menunggu pengumuman. Di sini relatif tidak ada biaya, kecuali persiapan kuota internet untuk mengakses situs panitia atau berita online.

Setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi, kita tinggal melakukan persiapan untuk melaksanakan seleksi online. Biasanya, seleksi online dilaksanakan pada tempat tertentu, sesuai kebijakan instansi yang dilamar. Pada tahap ini, kita membutuhkan biaya untuk melakukan perjalanan, makan dan penginapan jika tempatnya jauh dari tempat tinggal. Saat mengikuti tes, saya tinggal di Tasikmalaya. Sedangkan pelaksanaan tes di Bandung. Sehingga, untuk mengikuti tes, saya mengeluarkan biaya untuk bensin motor Rp. 50.000 pulang pergi, makan dua kali sekitar Rp. 50.000. Adapun penginapan, saat itu gratis, karena ikut beristirahat di mushola tempat pelaksanaan tes.

Setelah ikut seleksi dan dinyatakan lulus untuk mengisi formasi yang dilamar, kita akan mengikuti proses pemberkasan pengusulan NIP. Kita akan mendapatkan arahan panitia mengenai kelengkapan berkas yang harus dilengkapi. Biasanya, tiap tahun berkas yang harus dilengkapi tidak sama.

Pada tahun 2015, berkas yang harus dilengkapi adalah surat lamaran tulis tangan bermaterai yang dilampiri dengan pas foto, fotokopi KTP dilegalisir, fotokopi KK dilegalisir, fotokopi akta lahir dilegalisir, fotokopi ijazah terakhir dilegalisir, surat keterangan sehat dari dokter pemerintah, surat keterangan bebas narkoba dari kepolisian, surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), riwayat hidup bermaterai dan bukti pengalaman kerja. Berkas ini dibuat rangkap dua dan dimasukan ke dalam map dengan kriteria khusus sesuai arahan panitia. Yang perlu diingat, setiap berkas fotokopi harus dilegalisir oleh lembaga yang mengeluarkan. Terkait biaya legalisir, itu tertantung lembaganya. Ada yang gratis, tarif seikhlasnya dan bertarif tertentu.

Pada tahap ini, biayanya sekitar Rp. 500.000, dengan rincian sebagai berikut:
  • pas foto Rp. 50.000 (usahakan kualitas foto yang bagus, karena akan digunakan dalam jangka waktu yang lama);
  • fotokopi berkas dan legalisir sekitar Rp. 100.000;
  • surat keterangan sehat Rp. 25.000. Jika ada syarat harus melampirkan surat keterangan sehat rohani, biayanya lumayan mahal, sekitar Rp. 300.000;
  • SKCK Rp. 30.000;
  • surat keterangan bebas narkoba Rp. 30.000, dan membayar biaya pemeriksaan laboratorium sekitar Rp. 150.000;
  • materai Rp. 6.000;
  • biaya perjalanan sekitar Rp. 100.000.
Nah, setelah proses pengusulan NIP selesai, kita tinggal menunggu kepastian kapan surat keputusan (SK) pengangkatan CPNS kita akan dibagikan. Biasanya, proses pengusulan NIP ke BKN memakan waktu sekitar satu sampai dua bulan. Dalam tahap ini, relatif tidak ada biaya yang dikeluarkan.

Jadi, dari tahap awal pendaftaran sampai penerimaan SK CPNS, saya mengeluarkan biaya tidak lebih dari Rp. 1.000.000. Saya memastikan bahwa menjadi CPNS tidak mengeluarkan uang banyak. Kita tidak boleh percaya pada rumor yang mengatakan, bahwa lulus CPNS harus menyiapkan uang ratusan juta rupiah.

Semoga proses rekrutmen CPNS semakin berkualitas dan akuntabel, sehingga mampu menghasilkan aparat negara yang berkualitas, berdedikasi tinggi, menjunjung tinggi nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika public dan anti korupsi.

Komentar

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Postingan populer dari blog ini

Disdikpora Kabupaten Pangandaran Panen Penghargaan

Disdikpora Kab. Pangandaran berhasil memborong banyak penghargaan pada Kegiatan Apresiasi Capaian Program Kemendikbudristek, yang diselenggarakan oleh UPT Kemendikbudristek Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kamis 23 Nopember 2023 di Yogyakarta. Tidak tanggung-tanggung, Disdikpora Kab. Pangandaran meraih delapan penghargaan sekaligus, yakni Capaian Terbaik Aksi Nyata melalui Platform Merdeka Belajar,  Capaian Terbaik Pemanfaatan Rapot Pendidikan,  Capaian Terbaik penggunaan ARKAS dan SIPLah, Capaian Terbaik Iklim Inklusivitas,  Capaian Terbaik dalam Pembentukan Satgas TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan),  Apresiasi penerbitan Regulasi Merdeka Belajar,  Apresiasi Inovasi Pendidikan, dan  Capaian Terbaik Implementasi Kurikulum Merdeka. Kepala Disdikpora Kab. Pangandaran, Dr. H. Agus Nurdin, menyampaikan kebahagiaannya atas raihan ini. Seperti yang dituangkan dalam status media sosial Facebook pribadi, beliau menyampaikan bahwa raihan ini berkat kerja k

Materi PAI SMP Kelas 9: Menelusuri Tradisi Islam di Nusantara

1. Peta Konsep 2. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu: a. Menjelaskan tradisi  Nusantara sebelum Islam dengan benar. b. Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan benar. c. Menjelaskan cara melestarikan tradisi Islam Nusantara dengan benar. d. Mengambil hikmah mempelajari tradisi Islam Nusantara dengan benar. e. Berperilaku melestarikan tradisi Islam Nusantara dalam kehidupan seharihari dengan benar.

Ringkasan PAI SMP Kelas 9 Lengkap

Pada postingan ini akan dibagikan informasi mengenai materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bagi kelas 9 SMP secara lengkap. Dari mulai bab pertama sampai dengan terakhir, sesuai dengan yang tercantum dalam buku paket siswa dan Kompetensi Dasar yang dirilis oleh Kemendikbud. Untuk menuju materi yang dimaksud, bisa langsung diklik dalam daftar isi berikut ini: Bab 1 Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk Bab 2 Jujur dan Menepati Janji Bab 3 Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru Bab 4 Zakat Fitrah dan Zakat Mal Bab 5 Dahsyatnya Persatuan dalam Ibadah Haji dan Umrah Bab 6 Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara Bab 7 Meraih Kesuksesan dengan Optimis, Ikhtiar dan Tawakal Bab 8 Beriman kepada Qada' dan Qadar Berbuah Ketenangan Hati Bab 9 Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu Bab 10 Menyayangi Binatang dalam Syariat Penyembelihan Bab 11 Akikah dan Kurban Menumbuhkan Kepedulian Umat  Bab 12 Menelusuri Tradisi