Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ruang Akal

ISIS, "Khilafah", dan Indonesia

Islamic State of Iraq and Sham/Syria kini tidak hanya mengancam eksistensi Irak dan Suriah, tetapi dalam batas tertentu mungkin juga Indonesia. Ini terlihat dari beredarnya video Islamic State of Iraq and Sham/Syria (ISIS) di Youtube pasca Idul Fitri lalu di mana seorang Abu Muhammad al-Indonesi dengan berapi-api memprovokasi warga Muslim Indonesia untuk menyertai "jihad" ISIS di Levant (Irak dan Suriah). Dikelilingi beberapa orang berwajah Indonesia bersenjata lengkap, video itu jelas memperlihatkan keterlibatan sejumlah Muslim Indonesia di medan perang ISIS.

Menangkap Pesan Hardiknas

Gambar dari sini Tidak terasa, kita sudah (harus) bertemu lagi dengan salah satu hari yang diistimewakan bangsa ini: Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) yang tiap tahun diperingati. Untuk menyambut hari ini, berbagai acara digelar, terutama upacara bendera yang sengaja memasang spanduk bertuliskan “memperingati Hardiknas”. Bahkan, beberapa sekolah sengaja menyuruh siswanya belajar di rumah masing-masing (untuk tidak menyebut diliburkan), karena para guru harus menghadiri rangkaian acara peringatan. Penulis sempat mengerutkan kepala, ketika mengobrol dengan seorang kawan pengajar sebuah sekolah di Tasikmalaya. Dengan santai, penulis bertanya mengenai pentingnya peringatan Hardiknas. Dia menjawab tegas, “Sangat penting”. Lalu, penulis susul dengan pertanyaan mengenai alasan, substansi, serta latar belakang acara tersebut. Menurutnya, Hardiknas ya Hardiknas. Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa peringatan Hardiknas adalah semacam ritual yang “wajib” dilaksanakan oleh setiap warga ...

Pemilih Tak Terbeli

“ Pami aya nu ngageleser kana genggerong we, bade dicoblos .” Demikian jawaban seorang kawan saya, saat ditanya soal pilihannya pada pemilu mendatang. Imbalan untuk menjatuhkan legitimasi politik melalui “memilih”, direduksi menjadi sebatas hitung-hitungan keuntungan materi sesaat.   Setidaknya, inilah potret dari sebagian wajah demos bangsa kita, hari ini. Hemat saya, persoalan demikian tidak kalah mengkhawatirkan dibanding meningginya angka golput. Tidak banyak yang bisa diharapkan dari proses demokrasi seperti ini, kecuali menjamurnya para penjarah kekayaan negara yang berlindung di balik kekuasaan. Mereka yang kalau beruntung selamat sampai tujuan. Sedangkan kalau sedang “sial”, harus mendekam di dalam kamar pesakitan. 

Berargumentasi Yes, Bertengkar No

Bukan hanya sekali, saya menyaksikan orang menjawab pertanyaan atau menyodorkan sanggahan dengan argumentasi yang tidak sahih. Pertanyaan mengarah kepada A, sementara jawaban menuju C. Atau, seseorang menyanggah ucapan orang lain dengan sanggahan yang sulit dimengerti akal sehat. Ada juga, orang yang berusaha memberi penjelasan kepada atasannya. Tetapi penjelasan tersebut malah membuat persoalan semakin rumit. Gambar dari sini Adalah keahlian berargumentasi yang bisa dinyatakan sebagai pembeda, di antara orang-orang seperti di atas. Semakin mahir mengeluarkan argumentasi, maka semakin mudah seseorang menjalani hidupnya. Sebaliknya, ketidakmampuan seseorang dalam mengeluarkan argumentasi yang benar, akan menjerumuskan dirinya dalam kubangan kesulitan.

Sumpah Pemuda: Sejarah, Teks dan Pelajaran Penting di Dalamnya

Tanggal 28 Oktober senantiasa diistimewakan bangsa kita. Karena dibalik tanggal ini, bertengger kisah ikrar kaum muda bangsa kita, yang kemudian dikenal   dengan sebutan Sumpah Pemuda. K isah yang diakui sejumlah pihak, mampu mengabarkan pelajaran tak terukur . Sebuah kisah yang menjadi terlalu sederhana jika sekadar diperingati.

Filsafat Jiwa

PENDAHULUAN Banyak literatur mengatakan bahwa hampir seluruh realitas terdiri dari dua sisi yang berbeda tetapi saling melengkapi. Seperti halnya sebuah uang logam, dikatakan satu realitas jika kedua sisinya ada. Ketidak-adaan salah satu sisinya, menjadikan uang logam tersebut tidak menjadi satu uang logam. Melainkan sebelah uang logam. Begitupun realitas yang lain, dikatakan satu realitas jika lengkap kedua sisinya. Ada yang mengatakan terdiri dari esensi dan eksistensi, ada juga yang mengatakan terdiri dari jasmani dan rohani, ada juga yang mengatakan jiwa dan raga.

Prinsip Hubungan Muslim dan Non Muslim Dalam Pandangan Islam

Islam adalah agama universal yang ajarannya ditujukan bagi umat manusia secara keseluruhan. Inti ajarannya selain memerintahkan penegakan keadilan dan eliminasi kezaliman, juga meletakan pilar-pilar perdamaian yang diiringi dengan himbauan kepada umat manusia agar hidup dalam suasana persaudaraan dan toleransi tanpa memandang perbedaan ras, suku, bangsa dan agama, karena manusia pada awalnya berasal dari asal yang sama. Firman Allah: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang sama” (Q.S an-Nisa, ayat 1).

Arus Feminisme Dalam Perpolitikan Indonesia

Pengantar Feminisme berawal dari kata feminis yang merupakan sifat dasar yang melekat pada diri seorang wanita. Kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan, yang diawali oleh sebuah kelompok study ilmiah, yang dipimpin oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet meskipun masih dalam taraf diskursus ringan mengenai peran pendidikan bagi perempuan. Sementara, kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women pada 1869. Perjuangan mereka menandai kelahiran feminisme Gelombang Pertama (Wikipedia Indonesia 27/06/07).Dikemudian hari mulai terjadi peningkatan orientasi dan kuantitas yang semakin menunjukan kejelasan arah gerakan ini menuju pada fase pemikiran yang lebih komprehensif.Menuju kepada kejelasan konsepsi paradigma yang menunjukan orientasi menuju keadilan dan kesetaraan disegala bidang. Melal...

Filsafat Wujil Tentang Kematian

Ajaran Sunan Bonang dibukukan dan dikaji untuk generasi sekarang. Karya-karyanya yang lebih bersifat karya budaya itu ternyata juga sarat dengan ajaran agama kelas tinggi, pencapaian hikmah. Sunan Bonang adalah salah seorang dari Wali Songo (Wali Sembilan) yang mengawali proses Islamisasi penduduk di Pulau Jawa. Ajaran atau ilmu para wali tentu penting untuk kita ketahui. Sayangnya, sulit sekali menemukan tulisan peninggalan para wali itu. Atau, mungkin, tidak semua para wali menuliskan ajarannya. Seorang wali yang meninggalkan warisan tertulis adalah Sunan Bonang. Karya Sunan Bonang yang sangat masyhur adalah Suluk Wujil. Walaupun, umumnya peninggalan tertulis Sunan Bonang itu lebih diperlakukan sebagai karya sastra, bukan sebagai karya keagamaan. Dalam khasanah sastra di Indonesia, dikenal adanya karya sastra suluk, sastra primbon dan sastra wirid. Ketiga jenis sastra itulah yang oleh seorang peneliti, Dr. Simuh, disebut Kepustakaan Islam Kejawen. Karya sastra suluk dan sastra w...

Pengantar Filsafat Kematian (Philosophy of Death)

Oleh  Muhammad Al-Fayyadl • Saya sedang dalam proses ‘distansiasi’ (penjarakan) dengan filsafat. Saya mulai mencoba untuk berfilsafat tidak dari buku atau literatur, tetapi dari ‘naluri/insting’ berpikir sebagai manusia yang berpikir (a thinking being). Saya ingin merasakan ‘kehidupan pikiran’ (the life of mind—meminjam istilah Arendt) mekar dalam diri saya. Karena itu, apa yang tertoreh di sini adalah sedikit upaya untuk berpikir kembali tentang satu hal secara filosofis, tanpa berangkat dari pemikiran teoretis yang ketat, melainkan dari intuisi yang bebas. • Karena filsafat, menurut saya, adalah pertanyaan, maka—dalam kaitannya dengan tema yang sedang kita bahas sekarang ini—saya ingin kita mendiskusikan beberapa pertanyaan pokok ini: 1- Pertanyaan pertama: Mengapa kita berbicara tentang kematian? Apa alasan epistemologis kita harus berbicara tentang kematian? Juga, apa relevansi eksistensialnya bagi kita? Atas pertanyaan-pertanyaan ini, mungkin kita akan mengajukan jawaba...

FILSAFAT ISLAM

Oleh Harun Nasution Selain kemahaesaan Tuhan, yang dibahas filsuf-filsuf Islam ada pula   soal   jiwa   manusia   yang   dalam   falsafat Islam disebut al-nafs. Filsafat yang terbaik mengenai ini   adalah   pemikiran yang   diberikan Ibn Sina (980-1037M). Sama dengan al-Farabi ia membagi jiwa kepada tiga bagian:   1. Jiwa tumbuh-tumbuhan yang mempunyai daya makan, tumbuh dan berkembang biak.   2. Jiwa binatang yang mempunyai daya gerak, pindah dari satu tempat ke tempat, dan daya menangkap dengan pancaindra, yang terbagi dua: (a) Indra luar, yaitu pendengaran, penglihatan, rasa dan raba. Dan (b) Indra dalam yang berada di otak dan terdiri dari:      i. Indra bersama yang menerima kesan-kesan yang diperoleh pancaindra.     ii. Indra penggambar yang melepaskan gambar-gambar dari materi.     iii.Indra pereka yang mengatur gambar-gambar ini.     iv. In...

Mulla Shadra : Jiwa

Bagi Sadra, jiwa merupakan substansi. Jiwa, menarik minat Sadr ad-Din Muhammad Shirazi. Cendekiawan Muslim, yang lebih dikenal dengan nama Mulla Sadra ini, membahas tentang jiwa dalam kajian filsafat yang ia tekuni. Dan, dalam bidang ini, ia menuliskan karya penting. Salah satunya, Al-Hikmah al-Muta'aliyyah fi al-Asfar al-Aqliyyah al-Arba'ah . Dr Kholid Al Walid, pengajar di Islamic College, Jakarta, dalam Seminar ''Nasional Filsafat dan Mistitisme Islam, Ibnu Arabi dan Mulla Sadra,'' di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 16 Januari 2010 lalu, mengatakan, Sadra membahas soal jiwa dalam satu jilid penuh bukunya itu. Buku tersebut terdiri atas delapan jilid. Dalam karyanya itu, Sadra menyodorkan serangkaian bukti tentang keberadaan jiwa. Ia mengatakan, wujud mumkin merupakan wujud paling utama dan tidak ada kesia-siaan dalam penciptaannya atau dikenal dengan istilah Imkan al-Asryaf wa 'Adam Abatsiah Khalq al-Mumkinan . Ia pun memberikan penje...